Tuesday, February 12, 2013

Ulasan Tablet PC Acer Iconia W700 Windows 8 keluaran terbaru Acer merupakan tablet Windows 8 yang sangat canggih yang dapat berubah menjadi sebuah miniatur komputer all-in-one. Apakah ini adalah produk yang menempatkan kembali PC ke “era pasca-PC,” ataukah ini merupakan kumpulan dari berbagai macam ide yang tidak cukup cocok satu sama lain? Sebenarnya, produk ini merupakan gabungan dari keduanya.

Para pengguna telah berusaha menambahkan keyboard pada tablet mereka sejak perilisan iPad original. Seringkali, dek pihak ketiga atau kotak keyboard ini dipertanyakan kualitas dan kegunaannya, tetapi tidak membuat para konsumen berhenti membelinya. Sekarang Windows 8 memberikan kesempatan pada para produsen PC untuk menjadi bagian dari tindakan tersebut. Kebanyakan dari mereka memusatkan usaha mereka terhadap laptop convertible. Masalah yang muncul pada perangkat convertible adalah bahwa tablet tersebut biasanya tidak terlalu bagus.

Acer menggunakan pendekatan yang berbeda dengan tablet PC Acer Iconia W700 dengan Windows 8 sebagai sistem operasinya. Acer tidak membuat laptop yang juga dapat digunakan sebagai sebuah tablet, tetapi perusahaan ini telah mengirimkan sebuah tablet yang kebetulan memiliki keyboard. Hal ini membuat alat/perangkatnya tetap portable tetapi tidak mengorbankan daya kerjanya. Kelompok pemeriksa kami, yang datang dengan Core i5-3317U, menawarkan spesifikasi yang setara dengan perangkat convertible lain atau Ultrabook di pasaran.

Apakah Acer telah berhasil membuat hybrid yang luar biasa, ataukah Iconia mengorbankan terlalu banyak dalam usahanya untuk menjadi segalanya bagi semua orang? Ukuran 11.6 inci per 7.5 inci tidak lebih lebar atau lebih panjang dari Google Nexus 10. Sayangnya, Iconia terlalu berat karena adanya tuntutan prosesor yang sangat kuat. Bobot seberat dua pon menambah ketebalan yang cukup menonjol pada tablet Android atau iPad, dan ukuran bagian belakangnya setebal setengah inci.

Acer bisa saja menyembunyikan semua itu dengan bagian belakang yang berbentuk bulat atau pinggiran yang lancip, tetapi mereka tidak berusaha menggantinya sehingga desain nya terlihat membosankan dan terlihat seperti sudah berumur beberapa tahun. Meskipun demikian, kami tidak dapat mengalahkan kualitas tablet. Lapisan logam nya terasa kuat dan terlihat bagus. Kami kurang begitu senang pada penempatan tombol-tombol tablet tersebut.

Semua tombol tersebut ditempatkan untuk dapat digunakan dengan posisi membentang, sedangkan berdasarkan pengalaman kami sering menggunakan nya dalam posisi tegak. Penggunaan tablet dengan posisi membentang lebih baik dipakai pada saat membaca dokumen atau membuka website karena semua isinya dapat ditampilkan sekaligus. Acer tampaknya sengaja melakukan desain seperti itu agar dapat mudah digunakan dengan tambahan alat lain – tetapi bukankah Iconia sebenarnya adalah tablet yang juga sekaligus PC? Sedangkan penggunaan dek hanyalah semata-mata untuk terlihat bagus saja.

Tablet PC Acer Iconia W700 ini tidak dapat dengan mudah dimasuki atau dipindahkan dengan satu tangan, ketiga port USB 3.0 nya tersembunyi di sekitar bagian belakang dan bukannya ditempatkan di bagian samping, dan bagian penahan nya, yaitu plastik putih yang kuat, tidak sesuai dengan kemiringan nya. Kami juga merasa kecewa dengan bagaimana alat ini secara otomatis beralih ke tampilan desktop ketika tablet nya disimpan, walaupun ada software yang sedang dibuka.

Acer membuat keyboard tersebut dengan pertimbangan yang lebih matang. Permukaan nya yang rata biasanya akan mengganggu kami tetapi saling berhubungan dengan getaran semi portable Iconia. Tombol-tombolnya berukuran tepat dan terasa begitu enak. Kami dapat menulis sejumlah artikel panjang, termasuk ulasan ini, tanpa adanya keluhan atau ketidaknyamanan.

Keunggulan dan kekurangan 1080p pada tablet Acer Iconia W700

Kami senang dengan tampilan 11.6 inci 1080p yang diberikan oleh tablet Acer Iconia. Penelitian kami menunjukkan kontras yang sangat baik, tingkat kehitaman yang cukup dalam, kesatuan spektrum warna yang luas, dan kecerahan maksimal. Walaupun bukan tampilan terbaik yang kami uji, kami terkesan dengan apa yang telah berhasil Acer masukkan ke dalam perangkat kecil ini. Panel tablet ini membuat sebagian besar laptop yang tersedia saat ini dipermalukan.
Meskipun demikian, kami menghadapi sebuah masalah. Menjejalkan pixel sebanyak ini ke dalam sebuah screen menimbulkan masalah skala. Windows membuat grafis dari pixel, jadi apabila pixel nya kecil, begitu juga para penggunanya. Skala tetap Microsoft telah membereskan beberapa hal dalam masalah ini, tetapi tidak semuanya, dan icon-icon berskala seringkali bersifat samar dan tidak menarik. Aplikasi seperti Paint dan WordPad dapat menjadi sangat menyebalkan untuk digunakan.

Kualitas audio nya tidak baik ketika tablet digunakan tanpa dek. Tidak ada cukup volume yang memuaskan dan audio yang keluar memiliki kualitas suara yang nyaring. Penambahan pada tablet dapat memperbaiki kualitas melalui penggunaan port suara dengan cara tertentu, tetapi hal ini hanya membuat perangkat tersebut menjadi setara dengan laptop biasa.

Baterai Tablet Acer Iconia W700

Walaupun terasa berat untuk sebuah tablet, tablet Acer Iconia W700 tetap cukup ringan untuk dapat dengan mudah dibawa dalam tas backpack, tas kecil, atau bahkan dompet yang berukuran besar. Acer bahkan memberikan sarung kulit mewah untuk tablet nya. Kami merasa khawatir kalau baterai tablet yang hanya 3 sel ini akan membuat semuanya menjadi tidak relevan, tetapi sistemnya tidak menunjukkan adanya hal yang perlu dikhawatirkan.

Battery Eater berusaha sebaik mungkin, tetapi tetap memerlukan waktu selama 3 jam 24 menit untuk menguras baterai Iconia. Percobaan beban-ringan Reader dapat memperpanjang ketahanan baterai sampai dengan 8 jam 23 menit, dan hasil penelitian browser Peacekeeper adalah 5 jam 51 menit. Memang, hasil-hasil ini tidak setara dengan kategori tablet, namun tetap luar biasa untuk sebuah perangkat kecil dengan prosesor Intel Core.

Kami juga berpendapat bahwa hasil-hasil tersebut cukup memadai bagi sebagian besar penggunanya. Tablet dengan ukuran ini sangat cocok untuk digunakan di rumah atau kantor, di mana ada stopkontak di sekitarnya. Hasil tes daya nya menunjukkan pemakaian yang setara dengan Ultrabook. Jika sedang tidak digunakan, dengan tampilan sebesar 50%, sistem memakan daya sebesar 12 watt. Pengaturan cahaya 100 persen memakan daya sebesar 13 watt, dan penekanan prosesor dengan 7-Zip memakan daya sampai dengan 25 watt.

Pendinginan tablet Acer Iconia W700 dengan menggunakan kipas

Beberapa pengguna akan kaget jika tahu bahwa tablet PC Acer Iconia W700 memiliki sistem yang menggunakan kipas. Kebanyakan tablet tidak memiliki sistem seperti itu. Kipas diperlukan karena prosesor Intel Core tidak akan dapat bertahan jika hanya menggunakan pendinginan pasif saja. Untungnya, kipas yang digunakan nya sangat tenang. Umumnya, volume nya di bawah suara bising di sekitarnya pada saat sedang tidak dipakai dan mencapai tidak lebih dari 42.7 desibel pada saat sedang bekerja dalam keadaan maksimal.

Suaranya tentu saja dapat terdengar jika lingkungan di sekitarnya sangat hening, tetapi juga tidak terlalu mengganggu dan dapat diabaikan. Walaupun tidak bekerja berlebihan, kipas ini tetap dapat membuat sistem tetap dingin. Pada saat sedang tidak dipakai, suhu eksternal maksimum nya sebesar 82.6 derajat Fahrenheit, yang kemudian meningkat menjadi 94.1 derajat ketika sedang bekerja. Hasilnya luar biasa. iPad jauh lebih panas ketika sedang digunakan, seperti para pesaing Android yang paling kuat.

Tablet Acer Iconia W700 dengan Core i5-3317U

Walaupun ada banyak tablet PC di pasaran, sebagian besar didukung oleh prosesor Atom yang kinerjanya tidak sesuai dengan harapan para pengguna. Tablet Acer Iconia W700 berhasil memasukkan Core i5-3317U ke dalam Iconia W700, dan memberikan hasil tolak ukur yang kuat. Hasil tes aritmatika Prosesor SiSoft Sandra mencapai nilai 35.88 GOPS, dan tes 7-Zip nya mencapai 7,345. Keduanya tepat sesuai dengan laptop yang memiliki prosesor yang sama. Kami sangat terkejut saat melihat nilai tablet pada PCMark 07 mencapai 4,551, sebuah tes yang membantu kami mengetahui seberapa cepat sebuah laptop dapat terasa dalam penggunaan sehari-hari.

Nilai Iconia ternilai bagus untuk sistem manapun dan juga bagus untuk tablet. Sistem penyimpanan nya yang cepat dan kuat layak mendapatkan penghargaan untuk hasil seperti ini. Para pengguna dapat mengharapkan tablet ini untuk merespon dengan cepat bahkan pada saat sedang membuka beberapa aplikasi sekaligus. 3DMark 06 dan 3DMark 11, tolak ukur grafis kami, menghasilkan nilai masing-masing 3,609 dan 504. Nilai ini berada di bawah nilai rata-rata untuk Intel HD 4000. Kami menduga bahwa thermal throttling (pengurangan kinerja sampai pada batas suhu hardware) lah yang menjadi masalah.

Kesimpulan Ulasan (Review) PC Tablet Acer Iconia W700

Tablet Acer Iconia W700 dengan OS Windows 8 yang dikeluarkan Acer merupakan kemajuan yang sangat menarik terhadap masa depan PC yang dapat sangat berfungsi meskipun desainnya tidak biasa. Kami menggunakan sistem gabungan untuk menulis artikel, mengedit foto, dan melihat-lihat Website, kemudian melepas gabungannya untuk bermain Cut The Rope dan menonton YouTube. Meskipun laptop atau tablet biasa lebih baik dalam beberapa situasi, Iconia juga cukup baik secara keseluruhan.

Namun, ada beberapa masalah. Windows 8 bukanlah sistem operasi terbaik untuk tablet, dan Acer belum benar-benar memikirkan unsur-unsur tertentu untuk dek dan tabletnya. Tombol-tombolnya harus dapat dengan mudah dijangkau ketika tablet nya sedang dipegang dalam posisi tegak, dan dek nya harus memungkinkan untuk penggunaan dengan satu tangan dan penyesuaian kemiringannya. Berat dan ukurannya juga menjadi masalah.

Harga yang ditawarkan membantu penjualan Iconia. Acer menjual keseluruhan sistem, dek, keyboard, sarung kulit dan semuanya, dengan harga kisaran Rp. 7.200.000 dengan drive sebesar 64 GB. Harga sekian hanya Rp. 480.000-an lebih mahal daripada 64GB iPad dan Rp. 1.440.000-an lebih murah daripada Surface Pro yang dikeluarkan oleh Microsoft tanpa keyboard. Kami tidak dapat memberikan rekomendasi yang lebih luas untuk Iconia – dikarenakan adanya terlalu banyak masalah kecil yang muncul – namun jika para pembaca ingin membuang gaya hidupnya yang saat ini menggunakan terlalu banyak perangkat sebaiknya coba untuk benar-benar mempertimbangkan menggunakan perangkat yang memiliki sistem serbaguna ini.

Kelebihan Tablet Acer Iconia W700

Tampilan 1080p yang bagus, penggabungan keyboard yang enak, daya tahan baterai yang baik, cepat, dan terjangkau

Kekurangan Tablet Acer Iconia W700

Dek nya harus lebih baik, desain tablet yang terlalu besar, Windows yang terkadang tidak berjalan dengan baik, kualitas suara yang buruk.

0 comments:

Post a Comment