Saturday, February 16, 2013

Tablet PC Lenovo IdeaPad Yoga 13 Windows 8 menawarkan versi yang berbeda dengan tablet/laptop convertible berkat desain nya yang inovatif dengan engsel 360 derajat. Ini merupakan Ultrabook yang luar biasa yang sebanding dengan harganya; dan dengan memilikinya, anda telah mendapatkan mesin Windows 8 yang hampir sempurna.
Ketika Lenovo pertama kali memperkenalkan IdeaPad Yoga 13 di CES (pameran elektronik) Januari lalu, desain engsel nya yang inovatif membuat Ultrabook ini menjadi pusat perhatian. IdeaPad Yoga ini didesain untuk Windows 8, alat ini benar-benar didesain untuk memuat semua fitur sistem operasi.

Hampir 10 bulan kemudian, Yoga masih tetap menjadi salah satu dari perangkat Windows 8 yang paling diincar. Perusahaan lain telah memberikan laptop/tablet hybrid versi mereka sendiri, termasuk ASUS Vivo Tab RT, dan Microsoft Surface (dalam beberapa hal). Sementara mereka lebih mementingkan aspek tablet, Yoga merupakan jenis mesin laptop pertama.

Dimulai dengan harga $999 (kisaran Rp. 9.500.000 an) , Yoga memiliki fitur yang sama dengan Ultrabook lainnya dan bahkan menawarkan lebih dari yang ditawarkan oleh para pesaingnya yang lain dengan harga sekian. Tapi apakah fitur tambahan yang diberikan Yoga hanyalah suatu kedok, atau memang merupakan inovasi yang luar biasa?

Desain Lenovo IdeaPad Yoga

 
Sekilas, Yoga terliat sama seperti IdeaPad lainnya yang telah ada beberapa tahun yang lalu. Seperti Seri U Ideaad, Yoga juga memiliki tepian yang rata, bagian sudut yang agak bulat, keyboard yang berbentuk pulau, dan clickpad yang besar.

Secara keseluruhan, desain IdeaPad cukup baik, terutama jika anda menyukai jenis yang minimalis. Lapisan sentuhan lembut pada bagian dek dan penutupnya membuat Yoga terlihat nyaman untuk dipegang dalam posisi apapun. Juga, bentuknya terasa sangat padat, yang penting untuk sebuah laptop yang dimaksudkan untuk dapat terus dibawa.

Meskipun Yoga secara teknis adalah sebuah Ultrabook, pilihan port nya yang sedikit cukup mengecewakan. Anda hanya mendapatkan dua port USB (3.0 dan 2.0), HDMI ukuran penuh, dan slot kartu SD/MMC ukuran penuh. Setidaknya port USB 3.0 memungkinkan untuk sambungan ganda dengan kecepatan yang cepat. Selain port ini, anda juga dapat menemukan tombol power, volume rocker, dan tombol kunci orientasi di sepanjang ujung perangkat ini sehingga mereka dapat diakses dengan cara apapun.

Clickpad pada PC biasanya bermasalah, tetapi Yoga dapat bekerja dengan mulus dan bekerja dengan cara yang anda harapkan. Tetapi, dengan layar sentuh yang anda inginkan, anda mungkin tidak akan terlalu sering menggunakan clickpad.

Keyboard IdeaPad standar ini memberikan perjalanan yang baik namun tidak memiliki tanggapan yang kuat seperti yang kita lihat pada bisnis laptop dari Lenovo. Kami tidak suka tombol Shift dan Backspace nya menjadi lebih kecil dari normal hanya untuk memberi cukup tempat untuk tombol-tombol yang tidak begitu penting seperti Home, End, dan tombol arah di sebelah kanan. Pengaturan ini membuat anda melakukan banyak kesalahan ketik pada jam-jam pertama anda menggunakan laptop tersebut.

3.4 pon merupakan berat yang cukup untuk sebuah Ultrabook 13 inch, dan ukuran 13.1 x 8.9 x 0.67-inch membuatnya terlihat seperti mesin yang ramping.

Posisi dan Engsel

Dari semua laptop/tablet convertible yang datang bersamaan dengan Windows 8, Yoga menawarkan versi yang berbeda pada proses konversi nya. Tampilan nya tidak lepas dari keyboard atau bergeser untuk menyembunyikan nya. Malahan, berbelok di sekitarnya berkat desain engselnya yang serbaguna.

Engsel itu sendiri menawarkan resistensi yang cukup untuk menjaga layar agar tetap di tempatnya di mana pun anda mau menyimpannya. Pada beberapa mode, menggunakan touchscreen menimbulkan pentalan ketika anda menekannya, walaupun ketika tidak sedang mengetik. Ada empat posisi utama: mode laptop, mode tablet, mode tenda, dan mode berdiri. Mari kita lihat…

Mode Laptop
Tidak ada perbedaan dengan laptop lainnya, meskipun demikian, dengan Yoga anda dapat memposisikan tampilannya di sudut manapun yang anda suka, bahkan sangat datar sekalipun, dan keyboard dan touchpad nya masih tetap dapat digunakan. Karena sudut pandangnya luas, anda memiliki banyak sekali fleksibilitas.

Mode Tablet
Lipat bagian layar nya ke arah belakang dan anda akan memiliki mode tablet. Layar sebesar 13 inci tidak memberikan kenyamanan untuk digunakan sebagai tablet, bahkan tanpa ada keyboard yang menempel sekalipun. Karena ukuran perangkatnya yang besar, kebanyakan pengguna mungkin akan merasa tidak nyaman ketika memainkan game yang berat akselerometer nya seperti Temple Run.
 
Begitu engselnya mendeteksi bahwa anda telah melampaui angka 180 derajat, maka engsel nya akan secara otomatis menutup keyboard dan touchpad. Secara teori, cara ini merupakan ide yang baik, namun pada kenyataannya, keyboard yang terbuka menimbulkan masalah yang melebihi ketidaksengajaan karena tertekan. Selama pengujian, kami telah mengetuk salah satu dari tombol gabungan karena Yoga disimpan di kaki kami, bukan di permukaan yang keras di mana tombol-tombolnya tidak tersentuh. 

Kami tidak melakukannya dengan keras, tetapi selama penyelidikan, tampaknya tombol-tombolnya mudah rentan terhadap hal ini karena desain nya. Solusinya adalah pastikan bahwa anda memiliki permukaan yang keras dan selalu membawa Yoga dalam mode laptop tertutup dan jangan gunakan dalam mode tablet.

Mode Tenda
Mode ini akan seperti posisi anjing yang sedang menghadap ke bawah. Selain itu, karena engselnya memiliki daya tahan yang cukup baik, kami dapat menopangnya pada sudut tumpul dan selalu merasa yakin Yoga akan tetap berada di tempatnya. Mode ini enak digunakan ketika sedang menonton film atau digantung pada tempat yang pinggirannya tegap, seperti bagian belakang kursi.

Mode berdiri
Mode ini tampak menyerupai ular kobra, dan ini merupakan mode yang banyak digunakan oleh para penggunanya ketika sedang menonton video. Tombol pada dek nya cukup tersembunyi sehingga ketika sedang menempatkan Yoga pada permukaan yang datar pun tidak akan menjadi masalah.

Selain itu, lapisan lembut pada dek nya membuat perangkat tersebut tetap diam dan tidak bergeser. Speaker pada engselnya dapat didengar dalam mode apapun. Tetapi, pada mode berdiri, speakernya akan mengarah ke orang yang melihatnya, sehingga menghasilkan suara yang lebih keras dan lebih jelas. Meskipun speaker nya tidak memberikan kualitas audiophile, suaranya keras dan tidak mengubah suaranya pada volume tinggi.

Tampilan layar & Touchscreen

Mode apapun ketika anda menggunakan Yoga dari sudut manapun anda melihatnya, tampilan IPS 13.3 inci sangat enak dilihat dan digunakan. Tampilan resolusi 1600 x 900 pixel panel ini bagus untuk Windows 8 yang penuh warna karena terlihat cerah dan kaya warna. Warna hitam nya pun terlihat sangat pekat. Fitur layar sentuhnya terasa sangat responsif.

Meskipun ada beberapa unsur Windows 8 yang tidak seperti yang lainnya – misalnya, kapan pun anda memasuki mode Desktop, anda tidak akan bermasalah dengan aplikasi yang dibuat untuk Modern (née Metro) UI – kami bahkan dapat menekan unsur-unsur dan icon-icon yang kecil sekalipun karena deteksi sentuhan nya sangat tepat. Sentuh layar dari tepiannya untuk membuka pesona Windows 8 dan menu nya selalu bekerja dengan baik.

Dan walaupun cara seperti ini akan membuat layarnya kotor, tetapi tidak akan membuat layarnya menjadi penuh dengan sidik jari. Pada mode tablet, akselerometer juga merespon dengan baik. Belum ada begitu banyak game yang mengambil keuntungan dari keadaan ini, tetapi ketika kita berganti mode atau orientasi, layarnya akan dengan menyesuaikan diri dengan cepat.

Kinerja

Anda akan menemukan tarif Ultrabook yang cukup standar pada Yoga. Unit peneliti kami datang dengan prosesor 1.7-GHz Intel Core i5-3317U, 4GB RAM, 128GB solid drive, dan Intel HD Graphics 4000. Semua ini dapat dibeli hanya dengan $999. Spek lainnya dapat tersedia di Lenovo online store dimulai dengan harga yang sama tetapi dengan pilihan Core i3, i5, dan i7 CPUs, dan sampai dengan 8GB RAM.

Windows 8 tampaknya tidak memberikan dampak yang merugikan terhadap kinerja nya, bahkan dengan tambahan touchscreen dan akselerometer. Tolak ukur Yoga juga hampir sama seperti Ultrabook lainnya dengan CPU seperti ini. Hasilnya bisa mencapai  4,131 pada PCMark 7, di atas HP Envy 4. Dalam uji coba kami, mesinnya mampu menangani multitasking menengah dengan beberapa tab yang terbuka di Chrome dan Firefox dan juga sekaligus berpindah-pindah aplikasi dan game. Bukanlah suatu kejutan jika prosesor ini mampu menangani tugas-tugas yang paling dasar.

Namun jangan berharap anda bisa memainkan game MMORPG. Anda tidak akan bisa memainkannya dengan leluasa seperti ketika memainkan game lainnya. Yoga mampu mencetak nilai 3,542 pada 3DMark 06 – cukup bagus untuk laptop dengan grafis dan RAM seperti ini, tetapi tidak luar biasa. Game-game kecil yang kami coba seperti Fruit Ninja dan Angen P Strikes Back dapat berjalan dengan baik.

Baterai 4 sel biasanya tidak dapat diakses oleh para pengguna. Baterainya hanya dapat bertahan selama 3 jam 2 menit pada Tes Battery Eater kami. Pemutaran video dapat bertahan sampai dengan 5 jam 48 menit. Dalam penggunaan normal, termasuk Web surfing, bermain game, dan video streaming, rata-rata kami dapat bertahan sekitar 6 sampai 7 jam, dan itupun tanpa adanya penghematan baterai.

Yoga memiliki potensial untuk dapat bertahan sepanjang hari, terutama karena daya serapnya yang tidak menghabiskan baterai ketika dalam sleep mode sehingga Yoga tidak begitu terasa panas selama masa uji coba, bahkan ketika digunakan dalam tablet mode. Mesinnya cukup dingin untuk dapat diletakkan di kaki ataupun dipegang di tangan anda bahkan ketika sedang melakukan beberapa tugas. Namun, ketika kami menekankan sistemnya dan kipasnya mulai menyala, suara yang dihasilkan nya cukup mengganggu di dalam ruangan yang tenang, terutama ketika kipasnya bekerja cukup cepat dan mengeluarkan bunyi yang keras.

Kesimpulan

Lenovo IdeaPad Yoga merupakan Ultrabook yang bagus untuk harga seperti itu, bahkan tanpa dengan tambahan fitur yang lebih menarik. Desain, tampilan, dan kinerja nya cukup menarik perhatian kita. Tetapi touchscreen dan konvertibilitas nya yang fleksibel membuatnya menjadi lebih terlihat menarik.

Yoga memberikan semuanya yang ingin ditawarkan oleh Windows 8. Ditambah lagi, harga $999 terasa sangat murah ketika anda mempertimbangkan semua fitur dan spek nya. Meskipun kami berharap bahwa Yoga memiliki lebih banyak port dan keyboard nya tidak menimbulkan masalah-masalah kecil, secara keseluruhan, kami tidak memiliki masalah dalam merekomendasikan Ultrabook ini.

Kelebihan Tablet PC Lenovo IdeaPad Yoga 13 :
  • Engsel 360 derajat dan berbagai mode mulai dari laptop mode sampai dengan tablet mode
  • Engselnya terasa kuat
  • Secara keseluruhan buatannya terasa solid, tampilannya menarik dengan sudut pandang yang luas
  • Touchscreen yang responsif
  • Kinerja yang cepat
Kekurangan dari Tablet PC Lenovo IdeaPad Yoga 13 :
  • Keyboard nya terlihat dalam mode tablet
  • Tombol yang mengerut di bagian kanan keyboard
  • Hanya ada sedikit port.

Berikut video dari Lenovo Ideapad Yoga


1 comment:

  1. Pengen banget punya tablet kayak gini, cuma belum cukup duitnya ^_^"

    ReplyDelete